TUGAS ISD 2.I
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Nama : Dwi Chandra Kurniawan
Npm : 13114282
Copryght
2014 by Dwi Chandra Kurniawan
Individu, Keluarga dan Masyarakat
1.
Pengertian Individu
Menurut pendapat Dr. A. Lysen, kata individu bukan berarti manusia sebagai
suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
2.
Pengertian Keluarga
Menurut Ki Hajar Dewantara, keluarga adalah kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak, dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya.
3.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan hidup,
norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan
kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat itulah yang menjadi dasar kehidupan
sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia
yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas. Suatu kelompok masyarakat dapat
berupa suatu suku bangsa, atau juga berlatar belakang dari berbagai suku. Dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju (modern).
Hubungan antara Individu, Keluarga
dan Masyarakat
Dalam arti yang luas, masyarakat
dimaksud keseluruhuan hubungan dalam hidup bersama tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa, dan sebagainya, atau dengan kata lain: kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat merupakan
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, seperti teritorial,
bangsa, golongan, dan sebagainya.
Dari definisi-definisi di atas, maka
dapat diambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus memiliki syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Harus ada
perkumpulan manusia yang banyak
2. Telah
bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu
3. Adanya
aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan
bersama.
Di dalam hubungan antara manusia
dengan manusia yang lain, yang penting adalah resksi sebagai akibat dari
hubungan tadi. Reaksi ini menyebabkan hubungan manusia bertambah luas. Manusia
sebagai makhluk sosial manapun tersusun dalam kelompok –kelompok. Fakta ini
menunjukkan manusia mempunyai sosial akan pembawaan kemasyarakatan.
Masyarakat dibentuk oleh
individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar (sadar bahwa ia merupakan
bagian lain dari kelompoknya). Menurut Auguste Comte, kehendak berkumpul itu
memang terkandung di dalam sifat manusia, sehingga nyatalah bahwa manusia pada
kodratnya adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang bertindak seirama dengan
kehendak umum, yaitu masyarakat.
Pengertian individu
Individu berasal
dari kata latin, “individuum”
yang artinya tak terbagi. Kata
individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai
keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis
berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan
Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi
raga, rasa, rasio, dan rukun.
Pengertian Pertumbuhan
Walaupun terdapatnya perbedaan
pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan itu adalah suatu
perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa.
Menurut para ahli yang menganut
aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses
asosiasi. Maksud proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar
melalui panca indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam
mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexionis.
Lain halnya dengan pendapat dari
aliran psikologis Gestalt tentang pertumbuhan. Menurut para ahli dan aliran ini
bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang
pokok adalah keseluruhan, sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai
bagian keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain.
Fase-fase Pertumbuhan Individu Sejak Lahir
|
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa
atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut:
Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat
dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang
luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan
kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
Masa bayi (infacy) ialah
periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan.
Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran
simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu
periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam
tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini,
anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri,
mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah,
mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan
teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara
umum mengakhiri masa awal anak anak.
Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and
late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia
kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun
sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar.
Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung
telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan
kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan
pengendalian diri mulai meningkat.
Masa remaja (adolescence) ialah suatu
periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang
dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun
hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan
pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak,
dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
Masa awal dewasa (early adulthood) ialah
periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia
duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa
pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi
banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara
akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah
periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan
merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas
keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi
berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta
mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
Masa akhir dewasa
(late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia
enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa
penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali
kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1.
Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh
seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa
beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis
yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki
karakteristik fisik yang sama.
2.
Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada
penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan
baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika
lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu
yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
3.
Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun,
tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan
yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari semua
faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Pengertian Keluarga
Dalam kehidupan keluarga sering kita
jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan atau
tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah
suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam
atau oleh keluarga itu.
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
1.
Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga
mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak.
2.
Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana
keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.
Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga
melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4.
Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5.
Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala
keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain
setelah dunia.
6.
Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga
mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7.
Fungsi
Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dan lainnya.
8.
Fungsi
Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya.
9.
Memberikan
kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Pengertian Masyarakat dan Golongannya
Masyarakat
adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Berikut di
bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi
dunia.
1.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur
yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat
merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut.
Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
1. Berangotakan
minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar
sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan
dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi
sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama
lain sebagai anggota masyarakat.
Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1.
Ada sistem tindakan utama.
2.
Saling setia pada sistem tindakan utama.
3.
Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4.
Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari
kelahiran / reproduksi manusia.
Golongan Masyarakat
1. Golongan pertama adalah para
bangsawan
Golongan ini sesuai dengan derajat kebangasawanannya. Mereka, secara turun-temurun, menjadi golongan terhormat dan berdarah bangsawan, serta mempunyai gelar-gelar seperti sultan, pangeran, ratu, gusti, andin, antung, dan nanang. Golongan ini mempunyai hak memungut cukai dari hasil bumi, hasil pertanian, perikanan dan
lain-lain.
Golongan ini sesuai dengan derajat kebangasawanannya. Mereka, secara turun-temurun, menjadi golongan terhormat dan berdarah bangsawan, serta mempunyai gelar-gelar seperti sultan, pangeran, ratu, gusti, andin, antung, dan nanang. Golongan ini mempunyai hak memungut cukai dari hasil bumi, hasil pertanian, perikanan dan
lain-lain.
2. Golongan kedua adalah pejabat
kerajaan, ulama-ulama, mufti, dan penghulu.
Golongan ini langsung berhubungan dengan penduduk. Segala macam barang yang diperdagangkan mereka beli dari masyarakat dan dibayar dengan uang. Mufti sebagai pejabat formal mengurus segala perkara hukum pada tingkat tinggi. Sementar ulama-ulama menyampaikan ajaran agama Islam.
Golongan ini langsung berhubungan dengan penduduk. Segala macam barang yang diperdagangkan mereka beli dari masyarakat dan dibayar dengan uang. Mufti sebagai pejabat formal mengurus segala perkara hukum pada tingkat tinggi. Sementar ulama-ulama menyampaikan ajaran agama Islam.
3. Golongan ketiga merupakan golongan
terbesar, yaitu rakyat biasa.
Mereka itu adalah golongan yang hidup dari pertanian dan perdagangan kecil-kecilan, nelayan, kerajinan, industri, dan pertukangan.
Mereka itu adalah golongan yang hidup dari pertanian dan perdagangan kecil-kecilan, nelayan, kerajinan, industri, dan pertukangan.
TUGAS ISD 2.II
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Nama : Dwi Chandra Kurniawan
Npm : 13114282
Copryght
2014 by Dwi Chandra Kurniawan
PENGERTIAN
PEMUDAPengertian Pemuda menurut Undang – Undang No. 40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun; dan Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda.
PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu pada tahapan pengembangan dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada di masyarkat, seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetap mempunyai motivasi sosial yang tinggi, dan Proses sosialisasi berawal dari dalam keluarga.
Melalui proses sosialisasi, individu (dalam hal ini pemuda) akan terwarnai cara berfikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya, menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah masyarakat dan lingkungan budayanya, terbentuknya kepribadian dimana kepribadian ini merupakan suatu komponen pemberi atau penyebab warna dari wujud tingkah laku sosial manusia.
TUJUAN POKOK SOSIALISASI:
1.
Individu
harus diberi ilmu pengetahuan (ketrampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan
kelak di masyarakat.
2.
Individu
harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
3.
Pengendalian
fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang
tepat.
4.
Bertingkah
laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.
PEMUDA DAN SOSIALISASI
A.
Pola
Dasar Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor:0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978.
Maksud dari Pola Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda adalah agar semua
pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar
menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh
dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola
dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan:
1.
Landasan
IDIIL : Pancasila
2.
Landasan
Konstitusional : Undang-Undang Dasar
1945
3.
Landasan
Strategis :
Garis-Garis Besar Haluan Negara
4.
Landasan
Historis : Sumpah Pemuda Th.
1928 danProklamasi Kemerdekaan 17-8-45
5.
Landasan
Normatif : Etika, tata nilai
dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
Pembinaan
dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu:
1.
Generasi
Muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah
memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam
keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan
bernegara serta pembangunan nasional.
2.
Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan
pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke
arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang
melibatkan secara fungsional.
B.
Pemuda
dan Permasalahannya
Berbagai
permasalah generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain adalah:
1.
Menurunnya
Idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan generasi muda.
2.
Kekurang
pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3.
Belum seimbangnya antar jumlah generasi muda
dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal maupun non formal.
4.
lapangan
kerja /kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran / setengan
pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya
produktivitas nasional dan memperlambat lajunya perkembangan pembangunan
nasional.
5.
Kurangnya Gizi yang dapat menyebabkan hambatan
bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
6.
Masih banyaknya perkawinan di bawah umur,
terutama di kalangan masyarakat pedesaan.
7.
Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi
perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
8.
Meningkatnya kenakalan remaja termasuk
penyalahgunaan narkotika.
C.
POTENSI-POTENSI
PADA GENERASI MUDA
Potensi-potensi
yang ada pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah:
a.
Idealisme
dan Daya Kritis
b.
Dinamika
dan Kreatifitas
c.
Keberanian
mengambil resiko
d.
Optimis
dan kegairahan semangat
e.
Sikap
kemandirian dan disiplin murni
f.
Terdidik
g.
Keanekaragaman
dalam Kesatuan dan Persatuan
h.
Patriotisme
dan Nasionalisme
i.
Sikap
Ksatria
j.
Kemampuan
penguasaan ilmu dan teknologi
Peranan Sosial
Mahasiswa dan Pemuda di MasyarakatKualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses pembangunan. Hal ini karena manusia bukan semata-mata menjadi obyek pembangunan tetapi juga merupakan subyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan, maka setiap orang harus terlibat secara aktif dalam proses pembangunan, sedangkan sebagai obyek, maka hasil pembangunan tersebut harus bisa dinikmati oleh setiap orang.
Disinilah terletak arti penting dari pendidikan sebagai upaya terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara “self propelling” dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya. Moderenisasi Jepang merupakan contoh prototipe dalam hubungan ini.
Dalam hal inilah, maka pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting. Karena berbagai alasan;
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat didalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat.
Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana, dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya, dan melalui pelajaran seperti, PPKN, Sejarah dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya dimana hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya, sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan. Struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh kedepan serta ketrampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi muda lainnya.
TULISAN ISD 2.I
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Nama : Dwi Chandra Kurniawan
Npm : 13114282
Copryght
2014 by Dwi Chandra Kurniawan
Macam-macam Kekeluargaan
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup
bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu
ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama
dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam
satu periuk.
Bentuk Keluarga
Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis
perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga dan kekuasaan.
Berdasarkan Garis
Keturunan
Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
Berdasarkan
Jenis Perkawinan
Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang
istri.
Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari
satu istri.
Berdasarkan
Pemukiman
Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat
dengan keluarga sedarah suami.
Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat
dengan keluarga satu istri
Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami
maupun istri.
Berdasarkan
Jenis Anggota Keluarga
Bentuk Keluarga menurut Goldenberg (1980) :
Pada dasarnya ada berbagai macam bentuk keluarga. Menurut pendapat
Goldenberg (1980) ada sembilan macam bentuk keluarga, antara lain :
1.
Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga
yang terdiri dari suami, istri serta anak-anak kandung.
2.
Keluarga besar (extended family)
Keluarga
yang disamping terdiri dari suami, istri, dan anak-anak kandung, juga sanak
saudara lainnya, baik menurut garis vertikal (ibu, bapak, kakek, nenek, mantu,
cucu, cicit), maupun menurut garis horizontal (kakak, adik, ipar) yang berasal
dari pihak suami atau pihak isteri.
3.
Keluarga campuran (blended family)
Keluarga
yang terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung serta anak-anak tiri.
4.
Keluarga menurut hukum umum (common law family)
Keluarga
yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak terikat dalam perkawinan sah serta
anak-anak mereka yang tinggal bersama.
5.
Keluarga orang tua tunggal (single parent family)
Keluarga
yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena bercerai, berpisah,
ditinggal mati atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak-anak mereka
tinggal bersama.
6.
Keluarga hidup bersama (commune family)
Keluarga
yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal bersama, berbagi hak,
dan tanggung jawab serta memiliki kekayaan bersama.
7.
Keluarga serial (serial family)
Keluarga
yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan mungkin telah punya
anak, tetapi kemudian bercerai dan masing-masing menikah lagi serta memiliki
anak-anak dengan pasangan masing-masing, tetapi semuanya menganggap sebagai
satu keluarga.
8.
Keluarga gabungan/komposit (composite family)
Keluarga
terdiri dari suami dengan beberapa istri dan anak-anaknya (poliandri) atau
istri dengan beberapa suami dan anak-anaknya (poligini) yang hidup bersama.
9.
Keluarga tinggal bersama (cohabitation family)
Keluarga
yang terdiri dari pria dan wanita yang hidup bersama tanpa ada ikatan
perkawinan yang sah.
Berdasarkan Kekuasaan
Patriakal adalah
keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak
ayah.
Matrikal adalah
keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
Equalitarium adalah
keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
Fungsi Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :
- Fungsi Biologis
Untuk
meneruskan keturunan
Memelihara
dan membesarkan anak
Memberikan
makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
Merawat dan
melindungi kesehatan para anggotanya
Memberi
kesempatan untuk berekreasi
- Fungsi Psikologis
Identitas
keluarga serta rasa aman dan kasih sayang
Pendewasaan
kepribadian bagi para anggotanya
Perlindungan
secara psikologis
Mengadakan
hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
- Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
Meneruskan
nilai-nilai budaya
Sosialisasi
Pembentukan
noema-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan
keluarga
- Fungsi Sosial
Mencari
sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
Pembagian
sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
Pengaturan
ekonomi atau keuangan
- Fungsi Pendidikan
Penanaman
keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi
lain.
Persiapan
untuk kehidupan dewasa.
Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
Terdapat
beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
Keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga
(Duvall dan Logan, 1986).
Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Terdiri dari
orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
Anggota suatu
keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu
rumah tangga.
Memiliki
satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi,
yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
Mempertahankan
suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang
lebih luas.
Peranan
Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan
anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,
ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu
juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial
sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih
luas
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
Keluarga Ideal
Keluarga ideal adalah unit terkecil masyarakat Indonesia yang terdiri
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul, tinggal di suatu tempat
dalam keadaan saling ketergantungan. Di dalam keluarga ideal Indonesia terdapat
lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
Hal-hal yang mempengaruhi Keluarga Ideal
• Kasih sayang
kasih sayang orang tua sangat di perlukan oleh seluruh anggota keluarga nya. seorang anak, suami bahkan isteri akan merasa senang walaupun berkata dia jengkel karena di beri perhatian lebih , kurang nya kasih sayang orang tua sering terjadi pada anak sehingga memicu anak untuk berbuat yang tidak baik di luar,
• Komunikasi yang baik
suatu komunikasi sangat penting untuk menjaga hubungan antara sesama anggota keluarga, hal ini sangat berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar untuk menjaga silaturahmi antar tetangga dan keluarga besar untuk mempererat rasa kekeluargaan.
• kepercayaan
hal ini perlu di tanamkan pada setiap anggota keluarga , saling percaya satu sama lain akan mempererat hubungan . orang tua berperan penting disini untuk memberi suatu kepercayaan terhadap anak-anak nya agar mereka belajar dan mampu bertanggung jawab
• kejujuran
kejujuran akan berdampak baik pada lingkungan sekitar juga , karena dengan kejujuran seseorang dapat di percaya oleh orang lain .
• kebersamaan
dengan kebersamaan suatu keluarga akan terjaga silaturahmi nya , seorang anak akan terpantau bagaimana perkembangannya begitu juga dengan kebutuhan nya sebagai anak akan terpenuhi dengan melihat keluarga nya bersama .
kasih sayang orang tua sangat di perlukan oleh seluruh anggota keluarga nya. seorang anak, suami bahkan isteri akan merasa senang walaupun berkata dia jengkel karena di beri perhatian lebih , kurang nya kasih sayang orang tua sering terjadi pada anak sehingga memicu anak untuk berbuat yang tidak baik di luar,
• Komunikasi yang baik
suatu komunikasi sangat penting untuk menjaga hubungan antara sesama anggota keluarga, hal ini sangat berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar untuk menjaga silaturahmi antar tetangga dan keluarga besar untuk mempererat rasa kekeluargaan.
• kepercayaan
hal ini perlu di tanamkan pada setiap anggota keluarga , saling percaya satu sama lain akan mempererat hubungan . orang tua berperan penting disini untuk memberi suatu kepercayaan terhadap anak-anak nya agar mereka belajar dan mampu bertanggung jawab
• kejujuran
kejujuran akan berdampak baik pada lingkungan sekitar juga , karena dengan kejujuran seseorang dapat di percaya oleh orang lain .
• kebersamaan
dengan kebersamaan suatu keluarga akan terjaga silaturahmi nya , seorang anak akan terpantau bagaimana perkembangannya begitu juga dengan kebutuhan nya sebagai anak akan terpenuhi dengan melihat keluarga nya bersama .
TULISAN ISD 2.II
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Nama : Dwi Chandra Kurniawan
Npm : 13114282
Copryght
2014 by Dwi Chandra Kurniawan
Peranan Sosial
Mahasiswa dan Pemuda di MasyarakatKualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses pembangunan. Hal ini karena manusia bukan semata-mata menjadi obyek pembangunan tetapi juga merupakan subyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan, maka setiap orang harus terlibat secara aktif dalam proses pembangunan, sedangkan sebagai obyek, maka hasil pembangunan tersebut harus bisa dinikmati oleh setiap orang.
Disinilah terletak arti penting dari pendidikan sebagai upaya terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara “self propelling” dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya. Moderenisasi Jepang merupakan contoh prototipe dalam hubungan ini.
Dalam hal inilah, maka pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting. Karena berbagai alasan;
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat didalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat.
Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana, dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya, dan melalui pelajaran seperti, PPKN, Sejarah dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya dimana hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya, sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
Keempat,
mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan
kekuasaan. Struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan
sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai
latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan
generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai
pandangan yang lebih luas dan jauh kedepan serta ketrampilan berorganisasi yang
lebih baik dibandingkan dengan generasi muda lainnya.
No comments:
Post a Comment