MAKALAH
Teori
Organisasi Umum 2
Dosen : Sri Nawangsari
Disusun oleh :
Nama: Dwi Chandra
Kurniawan(13114282)
Kelas: 2KA21
ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa
perlindungan-Nya maka makalah ini tidak dapat kami selesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Teori
Organisasi Umum.
Kami
menyadari dalam menyelesaikan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal
itu disebabkan karena keterbatasan waktu yang dimiliki kami maupun sumber
referensi yang digunakan. Oleh karena itu kami memohon maaf jika makalah ini
kurang sempurna. Tak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota kelompok yang lainnya yang telah
membantu dalam penulisan serta penyelesaian makalah ini.
Demikian
makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang
memerlukannya. Jika terdapat kesalahan kami selaku penulis memohon maaf atas
keterbatasan yang kami miliki. Atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan
Terima Kasih.
Depok, 8 November 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………….. i
KATAPENGANTAR…………………………………………………………………… ii
DAFTARISI……………………………………………………………………………… iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….. 1
- Latar Belakang……………………………………………………………………………….. 1
- Rumusan Masalah……………………………………………………………………………. 1
- Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………….. 2
1.
Pengertian dan Arti Penting
Komunikasi…………………………………………………….. 3
2.
Jenis dan Proses Komunikasi………………………………………………………………….
3
3.
Komunikasi Efektif……………………………………………………………………………4
4.
Implikasi Manajerial…………………………………………………………………………. 5
5.
Pengertian dan Karakteristik
Kelompok……………………………….……………………. .5
6.
Tahapan Pembentukan Kelompok…………………………………………………………… 7
7.
Kekuatan Team Work………………………………………………………………………. . 8
8.
Implikasi Manajerial…………………………………………………….…………………… 9
9.
Definisi dan Dasar Pengambilan
Keputusan…………………………………………………10
10.
Jenis-jenis Keputusan Organisasi…………………………………………………………….12
11.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan
keputusan………………………………..12
12.
Implikasi
manajerial…………………………………………………………………………13
BAB III KESIMPULAN DAN
SARAN………………………………………………………..….14
- Kesimpulan………………………………………………….…………………………14
- Saran……………………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….iv
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli menyatakan
bahwa keberhasilan suatu organisasi akan semakin bergantung pada teamwork
daripada bergantung pada individu-individu yang menonjol. Konsep team maknanya
terletak pada ekspresi yang menggambarkan munculnya sinergi pada orang-orang
yang mengikatkan diri dalam kelompok yang disebut dengan team. Tracy (2006)
menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan
sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi.
Teamwork dapat
meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian
perusahaan. Biasanya teamwork beranggotakan orang-orang yang memiliki
perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007) kerja tim (teamwork)
adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan
baik. Team beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda
dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling
ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau
menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamwork diharapkan hasilnya
melebihi jika dikerjakan secara perorangan.
Teori yang
dikemukakan oleh Stephen dan Timothy (2008) senada dengan teori team yang
efektif yang dikemukakan oleh Smither, Houston, McIntire (1996). Manurut
Smither, Houston, McIntire (1996), tim yang efektif adalah sebuah tim yang memungkinkan
anggotanya untuk bisa menghasilkan penyelesaian tugas yang lebih besar
jumlahnya dibandingkan dengan hasil kerja perorangan karena hasil kerjanya
merupakan hasil dari kontribusi anggota-anggota tim secara bersama-sama.
Pernyataan tersebut juga didukung oleh Burn (2004), yang menyatakan bahwa
efektifitas team merupakan team kerja yang anggota-anggotanya saling
berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dan memiliki sikap yang saling
mendukung satu sama lain dalam kerjasama. Tulisan ini yang akan didiskusikan
oleh kelompok kami apa makna teamwork, criteria teamwork yang seperti apa dan
hambatan serta tujuan atau manfaat teamwork dalam organisasi maupun perusahaan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dan arti penting dari komunikasi ?
2.
Apa saja jenis dan proses komunikasi ?
3.
Apa yang dimaksud komunikasi efektif ?
4.
Apa yang dimaksud implikasi manajerial ?
5.
Apa yang dimaksud pengertian dan karakteristik organisasi ?
6.
Apa sajakah tahapan pembentukan kelompok ?
7.
Apa yang dimaksud kekuatan team work ?
8.
Apa yang dimaksud dengan manajerial ?
9.
Apa yang dimaksud
definisi dan dasar pengambilan keputusan ?
10. Apa saja jenis-jenis keputusan organisasi ?
11. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan ?
12. Apakah yang dimaksud manajerial ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan
arti penting komunikasi.
2. Mengetahui jenis dan proses
komunikasi.
3. Mengertahui pengertian
komunikasi efektif.
4. Mengetahui pengertian
Implikasi manajerial.
5. Mengetahui pengertian dan
karakteristik organisasi.
6. Mengetahui tahapan pembentukan
kelompok.
7. Mengetahui pengertian dari kekuantan team work.
8. Mengetahui pengertian dari
manajerial.
9. Mengetahui definisi dan dasar pengambilan keputusan.
10. Mengetahui jenis-jenis keputusan organisasi.
11. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan.
12. Mengetahui pengertian dari manajerial.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi
Jenis-jenis
Komunikasi, yaitu :
1. Komunikasi
Intrapribadi (intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan diri
sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnyaberpikir;
2.
Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)
adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yangmemungkinkan respon
verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi
antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya
melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid.
Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam
jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara
langsung dan simultan;
3.
Komunikasi Kelompok (Kecil), merujuk pada komunikasi
yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok
sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuanbersama, saling mengenal satu
sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
4.
Komunikasi Publik, adalah komunikasi antara seorang
pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu
persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan
lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih
formal;menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuanmenghadapi
sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang
dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwayang direncanakan; dan ada
orang-orang yang ditunjuk secara khususmelakukan fungsi-fungsi tertentu.
5.
Komunikasi Organisasi (organizational communication)
terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung
dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi
juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi
publik tergantung kebutuhan.
6.
Komunikasi Massa (mass communication) adalah
komunikasi yangmenggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola
sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat
umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.
B. PROSES KOMUNIKASI
adalah bagaimana komunikator menyampaikanpesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Penginterpretasian;
2. Penyandian;
3. Pengiriman;
4. Perjalanan;
5. Penerimaan;
6. Penyandian
balik;
7. Penginterpretasian.
C. Pengertian Komunikasi Efektif
Pengertian
Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli yang ambil dari berbagai sumber:
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Menurut
Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang
efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tindakan.
D. Pengertian Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan
produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan
efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul
dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa
batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis
artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang
dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan
produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan
sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur
organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun
harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana
perusahaan iitu berada.
E. Pengertian dan Karakteristik Organisasi
Pengertian team work adalah
sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan oleh dua orang atau lebih untuk
mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim kerja
menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi
kerja. Kerja sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki
energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim.
Komunikasi akan berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap
anggota.
Tracy (2006) menyatakan
bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok
orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat meningkatkan kerja
sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan. Biasanya
teamwork beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga
dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Pernyataan di atas diperkuat Dewi
(2007) kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus
diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang
memiliki keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama
dengan pimpinan. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk
mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan
teamwork diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan.
Stephen dan Timothy (2008)
menyatakan teamwork adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya
menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual.
Teamwork menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini
memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik
daripada kinerja perindividu di suatu organisasi ataupun suatu perusahaan.
Dalam teamwork terdapat beberapa karakteristik.
Diantaranya:
a.
Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih
sulit bagi setiap anggota untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain. Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut ini :
I.
Tim kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih
banyak persetujuan, mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih
banyak opini. Merek cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut
pemimpin.
II.
Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan
pendapat dan perbedaan opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan
tugas yang dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim
memiliki sedikit kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban
kelompok.
b.
Peran Anggota
Dalam tim – tim yang
sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh munculnya dua
jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.
Orang – orang yang
memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan energi
untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan perilaku –
perilaku berikut :
a)
Memprakarsai ide;
b)
Memberikan opini;
c)
Mencari
informasi;
d)
Meringkas;
e)
Memberi semangat.
Orang
– orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung
kebutuhan emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social.
Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
a)
Mendorong;
b)
Berpadu;
c)
Mengurangi Ketegangan;
d)
Mengikuti;
e)
Berkompromi.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam
suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
a)
Terdiri dari 2 orang atau lebih
b)
Adanya interaksi yang terus menerus
c)
Adanya pengembangan identitas
kelompok
d)
Adanya norma – norma kelompok
e)
Adanya diferensiasi peran
f)
Peran yang saling tergantung
g)
Produktivitas bertambah atau
meningkat
F. Tahapan Pembentukan Kelompok
Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan
sebuah tim agar dapat berkinerja dan berdaya guna adalah dengan melakukan
perancangan tim yang baik. Pentingnya perancangan tim yang baik diuraikan
Griffin (2004) dengan membagi ke dalam 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu:
a)
Forming (pembentukan), adalah tahapan di
mana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu tim. Karena kelompok baru
dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja
sendiri-sendiri. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali tim
yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).
b)
Storming (merebut hati), adalah tahapan di mana
kekacauan mulai timbul di dalam tim. Pemimpin yang telah dipilih seringkali
dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti
pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi
pertentangan karena masalah- masalah pribadi, semua bersikeras dengan pendapat
masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing
orang tidak mau lagi menjadi pendengar.
c)
Norming (pengaturan norma), adalah tahapan
di mana individu-individu dan subgroup yang ada dalam tim mulai merasakan
keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari
kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap
anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada
seluruh anggota tim.
d)
Performing (melaksanakan), adalah tahapan
merupakan titik kulminasi di mana team sudah berhasil membangun sistem yang
memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap
ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan.
G. Pengertian Kekuatan Team Work
Dalam
sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan
menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan
atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim
lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu
tujuan bersama.
Saling
mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork.
Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi
perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya
terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan
dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang
terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari
bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya. Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1)
Teamwork adalah kerjasama dlm tim
yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan;
2)
Sama-sama bekerja bukanlah teamwork,
itu adalah kerja individual;
3)
Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan
apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa;
4)
Ketika berada dalam teamwork, segala
ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan;
5)
Dalam teamwork yang dikejar untuk
dicapai adalah target bersama, bukan individual;
6)
Keragaman individu dalam teamwork
memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak
ada saling pengertian;
7)
Saling pengertian terhadap karakter
masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama;
8)
Jika setiap orang bekerjasama via bidang
masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi;
9)
Individu yang egois mengejar target
pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target
A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?;
10) Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan
mempercepat proses pencapaian target;
11) Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung
pada pemboikotan kerjasama;
12) Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi
target tidak perlu waktu yang lama;
13) Ingatlah
selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
H. Pengertian Manajerial
Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk
ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial
atau manajemen. Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1)
Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis,
pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan;
2)
Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif,
perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Implikasi manajerial dalam hal
pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team work pada
suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan proses
operasional usaha mereka melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat
lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan
apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team
work maupun secara khusus melalui anggota-anggotanya.
Dalam pengambilan keputusan
dibidang manajerial, seorang pemimpin harus memperhatikan segala aspek yang
melatarbelakangi sebuah permasalahan yang harus diberikan jalan keluar.
Ketrampilan seorang pemimpin dalam hal ini harus selalu diasah karena
permasalahan yang muncul akan semakin kompleks dan semakin membutuhkan
pertimbangan yang matang. Dibutuhkan kebijaksanaan dalam mengambil
keputusan-keputusan penting, tetapi resiko dari keputusan yang telah diambilpun
harus bisa diterima oleh semua kalangan. Oleh karena itu penting untuk seorang
pemimpin memperhatikan detail dari semua aspek yang ada, sebisa mungkin sebuah
keputusan harus diambil untuk kebaikan dan keadilan semuanya.
Teori dikemukakan oleh Robert K.
Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu
“concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori
managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua
aspek tersebut, yaitu:
1.
Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang
paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup
untuk mempertahankan organisasi.
2.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada
hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu
dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang
nyaman dan ramah.
3.
Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa
keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu
yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada
kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari
kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
4.
Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja
sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada
penampilan individu dalam organisasi.
5.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada
tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain
kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan
untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
I. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi)
atau suatu opini terhadap pilihan.
Definisi
Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :
- Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
- Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
- Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih
diterima oleh semua pihak.
Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut
George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :
- Intuisi
Pengambilan
keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini
mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
- Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang
yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan
akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi
kini.
- Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
- Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
- Logika/Rasional
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan
secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
·
Kejelasan masalah
·
Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang
ingin dicapai
·
Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui
jenisnya dan konsekuensinya
·
Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan
sesuai criteria
·
Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik
didasarkan atas hasil ekonomis yang maksima.
J.
Jenis-jenis Keputusan Organisasi
Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat
digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil
keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam
mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan. Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu
:
·
Keputusan Rutin
Keputusan
Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya
telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
·
Keputusan tidak Rutin
Keputusan
tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak
bersifat rutin.
K.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil
keputusan sebagai berikut:
1.
hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang
emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2.
setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan
untuk mencapai tujuan organisasi;
3.
setiap keputusan janganlah berorientasi pada
kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
4.
jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5.
pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari
tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6.
pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu
yang cukup lama;
7.
diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk
mendapatkan hasil yang baik;
8.
setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat
diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
9.
setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari
serangkaian kegiatan berikutnya.
L. Pengertian Manajerial
Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan
kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi.
Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan,
ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki
kemampuan berkomunikasi.
Komunikasi dalam organisasi adalah
Komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para
karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam
rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Proses Komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas
mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai
dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan,
Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka,
Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar
tujuan kelompok dapat tercapai. Jadi seorang manajer akan dapat melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini
memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang
– orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang – orang
dalam sebuah tim memiliki tujuan kinerja yang sama.
Istilah partisipasi seringkali digunakan untuk memberi kesan mengambil
bagian dalam sebuah aktivitas. Mengambil bagian dalam sebuah aktivitas dapat
mengandung pengertian ikut serta tanpa ikut menentukan bagaimana pelaksanaan
aktivitas tersebut tetapi dapat juga berarti ikut serta dalam menentukan
jalannya aktivitas tersebut, dalam artian ikut menentukan perencanaan dan
pelaksanaan aktivitas tersebut.
Ada sepuluh karakteristik yang diperlukan tim dan partisipasi dalam
menghasilkan kinerja secara luar biasa dan cepat mencapai tujuan yang
diharapkan.
· Prinsip, Tujuan dan Sasaran
· Keterbukaan dan Konfrontasi
· Dukungan dan Kepercayaan
· Kerjasama, Komunikasi dan
Konflik
· Prosedur kerja dan keputusan
yang layak
· Kepemimpinan yang layak
· Review Kerja dan Program
secara Reguler.
· Pengembangan Individu.
· Hubungan antar kelompok
(sosial).
· Ikatan hati secara sinergi.
Kerja sama tim dan partisipasi karyawan yaitu ikut berpartisipasi dalam
kegiatan tersebut sekaligus terlibat dalam pengambilan keputusan merupakan
kemampuan yang harus terus diasah dan masih terdapat ruang untuk perbaikan.
Tidak ada artinya karyawan berkemampuan tinggi tetapi tidak bisa bekerja sama
dalam tim dan terlibat aktif dalam berpartisipasi di kegiatan organisasi.
B. SARAN
Dari pembahasan dan kesimpulan yang telah penulis
sampaikan, kami mencoba memberikan beberapa
saran :
a. Dalam upaya untuk peningkatan kinerja karyawan maka
perlu kerjasama tim dan partisipasi dari karyawan. Untuk membangun tim yang
baik, maka perlu ada ikatan hati antar anggotanya dengan akidah dan nilai-nilai
transendental, sehingga sangat penting membangun visi dan misi bersama dalam
tim;
b. Banyak organisasi gagal karena dikelola secara
berlebihan namun kurang dipimpin. Karena pemimpin merupakan faktor yang penting
dalam membangun tim. Pemimpin yang sukses membangun orang dan tim mempunyai
ciri-ciri sbb: karisma, kepedulian, komitmen, kejelasan, komunikator,
konsisten, kreatif, kompeten, keberanian dan kenekatan;
c. Makalah ini ini diharapkan dapat dijadikan litelatur
akademik dan mendorong dan memperkaya pustaka tentang matakuliah Evaluasi
Kinerja.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment