Tugas Ilmu Budaya Dasar
Hubungan Karib
Disusun oleh : Dwi Chandra Kurniawan
NPM :13114282
Pada hakikatnya
manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan
dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh Tuhan secara sempurna untuk
menjalankan hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap manusia pasti akan meneruskan
budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut terus
– menerus seiring jalannya waktu.
Kita akan membahas sub bab ke dua yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram
Manusia.
Berikut ini merupakan
contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Dari gambarr diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Ø Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah
tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam
diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Contoh study
kasusnya, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia
mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh
manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu, unsur – unsur yang sudah
tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari. Contoh
study kasusnya, misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu
sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut
yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya.
Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada
tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban
bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan
tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka
dalam keadaan sadar.
Ø Nomor 5 disebut daerah kesadaran
yang tidak dinyatakan.
Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh
manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Contoh
study kasusnya, misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada
dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan
terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya
bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang
mengetahuinya.
Ø Nomor 4 disebut daerah kesadaran
yang dinyatakan.
kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain
apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. Contoh
study kasusnya , misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi
apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan
yang telah dimilikinya.
Ø Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib.
Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi
curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain
juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran
ini. Contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang
telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat
untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
Ø Nomor 2 disebut lingkaran hubungan
berguna.
Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai
contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Contoh study kasusnya, misalnya antara
pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang
lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan
pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan
timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
Ø Nomor 1 disebut lingkaran hubungan
jauh.
Berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini
manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi
kedepannya.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang
ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut
begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar
dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan
dihadapinya kemudian hari.
Ø Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar
Berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah
yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia.
Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan
Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat
dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara
hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
Hubungan
Karib
Saya
adalah mahasiswa Gunadarma semester 2 Jurusan Sistem Informasi yang lahir pada
18 Agustus 1996, nama saya Dwi Chandra Kurniawan, biasa dipanggil Chandra,
Chan, Caca atau Chabul. Saya mempunyai seorang sahabat yang sampai kini masih
terjalin, dia adalah salah salah satu mahasiswa juga di Gunadarma tetapi
berbeda jurusan, dia adalah mahasiswa Ekonomi jurursan Manajmen bernama Inggil
Mutaharudin Hanif alias Inggil.
Saya berkenalan dengannya semenjak kelas 1 SD, banyak sekali
hal hal konyol yang kami lakukan semenjak itu dari kenkonyolan biasa sampai
yang luar biasa. Disini saya ingin menceritakan tentang kejadian konyol yang
luar biasa waktu itu saya dan inggil dan teman kami satu lagi yang bernama
Farid Hakim Faiz, saya dan inggil mengenal Farid ini kelas 4 SD karena dia
murid pindahan dari sekolah lain. Sangat dekatnya kami kemana-mana selalu
bersama dari makan, solat, main, sampai saling menginap dirumah.
Waktu itu kami bertiga kelas 6 SD diruang kelas kami ada
sebuah saklar yang rusak dan kabelnya terbuka, kami menanyakan ke seorang
petugas sekolah yang bernama pak Johari biasanya kami panggil pak Jo, pak Jo
ini sudah tua sekitar 48 tahunan umurnya. “Pak Jo kabel ini udah ga ada
istriny”, tanya inggil, “Kaga tong udah diputus, tapi jangan dipegang yak”,
jawab pak Jo dengan logat betawi yang kental, “Beneran pak?”, tanya Farid
penasaran, “iyak, tapi jangan dipegang aje”, kata pak Jo menyaut, “yaudeh
makasih pak”, kata saya mengakhiri pembicaraan.
Setelah beberapa menit pak Jo pergi karna keadaan sekolah
kosong yang sudah ditinggal pulang para murid kami inggil punya ide gila, “Chan
lu berani megang ga tuh? Udah ga ada listriknya kata pak jo”, kata inggil,
“Berani aja sih gua mah, gua mah laki kan”, saya menjawab, “Yaudeh coba buktiin
lah”, Farid menambahkannya, “Kalo berani gua dikasih apaan?”, tantang saya,
“udeh coba dulu”, mereka bersamaan. Perlu pembaca ketahui saya adalah kelinci
percobaan yang selalu duluan dalam melakukan hal gila, karena mereka tau saya
orangnya selalu mauan disuruh apapun.
Akhirnya dengan gugup dan jantung yang berdebar kencang saya
mencoba memberanikan diri memengannya, pada saat saya memegangnya saya langsung
berasa lemas dengan tanagan yang tak bisa dilepas dari kabel, saaat saya masih
tersetrum Inggil berinisisatif melepas pegangan saya, tapi bukan terlepas malah
iya ikut terkena setrum yang masih mengalir dari tangan saya, lalu Farid adalah
orang terakhir yang memegang kami yang mencoba menarik kami agar terlepas dari
tegangan listrik tersebut, tapi Farid mungkin karna orang terakhir malah
terkena serangan paling kencang sedangkan tegangan di saya semakin mengecil,
akhirnya dari sisa sisa kekuatan saya yang sudah sangat sedikit saya menarik
tagan saya yang akhirnya terlepas juga.
Setelah terlepas kami semua lemas dan masih mersakan bergetar
diseluruh tubuh kami, selama beberapa menit kami hanya terdiam dan tak berdaya
lemas terkapar di lantai kelas. Lalu saya bangkit dan sedikit memberikan
guyonan kecil walau masih berasa lemas dan bergetar, akhirnya kami semua
tertawa dengan guyonan kami dan saya berkata “Sialan Pak jo katanya udah ga ada
listriknya”, “iya ditipu kita”, kata Farid,“Lu mah bego gil ah”, kata saya, “ko
gua ? salah sendiri lu mau”, protes Inggil.
Setelah lulus SD kami berpencar ke SMP yang berbeda beda saya
bersekolah di Cibinong, Farid di Bojong sedangkan Inggil ke Jakarta,tetapi
hubungan kami masih terjalin hingga sekarang, kami masih sering ngumpul, main,
nginep, tetapi Inggil yang lebih sering main kerumah saya, setiap malam minggu
dia kerumah saya entah itu curhat, nonton film, atau sekedar ngobrol ringan,
pokoknya hubungan kami bertiga masih terjalin hingga sekarang